Gambaran Kasih Sayang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
POTRET KASIH SAYANG NABI Shallallahu ‘alaihi wasallam
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Nabi yang diutus sebagai rahmat untuk seluruh Alam, dan beliau adalah seorang Nabi yang sangat penyayang terhadap seluruh makhluk, baik manusia, binatang maupun tumbuhan. Berikut ini beberapa hadits yang menjelaskan kasih sayang Nabi terhadap sesama manusia, sekalipun manusia tersebut kafir dan menolak dakwah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam,Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya dia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Apakah Anda pernah melewati (merasakan) suatu hari yang lebih berat dibandingkan hari perang Uhud?”. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
لَقَدْ لَقِيتُ مِنْ قَوْمِكِ مَا لَقِيتُ وَكَانَ أَشَدَّ
مَا لَقِيتُ مِنْهُمْ يَوْمَ الْعَقَبَةِ إِذْ عَرَضْتُ نَفْسِي عَلَى
ابْنِ عَبْدِ يَالِيلَ بْنِ عَبْدِ كُلَالٍ فَلَمْ يُجِبْنِي إِلَى مَا
أَرَدْتُ فَانْطَلَقْتُ وَأَنَا مَهْمُومٌ عَلَى وَجْهِي فَلَمْ أَسْتَفِقْ
إِلَّا وَأَنَا بِقَرْنِ الثَّعَالِبِ فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَإِذَا أَنَا
بِسَحَابَةٍ قَدْ أَظَلَّتْنِي فَنَظَرْتُ فَإِذَا فِيهَا جِبْرِيلُ
فَنَادَانِي فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ سَمِعَ قَوْلَ قَوْمِكَ لَكَ وَمَا
رَدُّوا عَلَيْكَ وَقَدْ بَعَثَ إِلَيْكَ مَلَكَ الْجِبَالِ لِتَأْمُرَهُ
بِمَا شِئْتَ فِيهِمْ فَنَادَانِي مَلَكُ الْجِبَالِ فَسَلَّمَ عَلَيَّ
ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ فَقَالَ ذَلِكَ فِيمَا شِئْتَ إِنْ شِئْتَ أَنْ
أُطْبِقَ عَلَيْهِمْ الْأَخْشَبَيْنِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلَابِهِمْ
مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
” Sungguh aku banyak merasakan gangguan (perlakuan jahat) dari
kaummu. Dan gangguan paling berat yang datang dari mereka adalah ketika
kejadian pada hari Al-Aqabah ketika aku menawarkan diriku kepada Ibnu
‘Abdi Yalil bin ‘Abdi Kulal namun dia tidak mau memenuhi keinginanku.
Lalu aku pergi dengan wajah sedih, aku tidak sadar kecuali aku telah
berada di Qarnu ats-Tsa’aalib. Aku mengangkat kepalaku ternyata aku
berada di bawah awan yang menaungiku, dan ternyata di atasnya ada Jibril
‘alaihissalam, lalu dia memanggilku seraya berkata, “Sesungguhnya Allah
mendengar ucapan kaummu terhadapmu dan apa bantahan mereka kepadamu.
Dan Dia (Allah) telah mengutus kepadamu Malaikat penjaga gunung, untuk
kamu perintahkan sesuai kehendakmu terhadap mereka. ” Kemudian Malaikat
penjaga gunung memanggilku, lalu memberi salam kepadaku kemudian
berkata, “Wahai Muhammad, apa yang kamu inginkan katakanlah. Jika kamu
ingin aku akan timpakan kepada mereka dua gunung Akhsyab (niscaya akan
aku lakukan).” Maka Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ” Tidak
(aku tidak ingin itu), akan tetapi aku berharap kepada Allah bahwa akan
terlahir dari tulang sulbi mereka orang-orang yang menyembah Allah
semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (HR. Al-Bukhari no. 3059 dan Muslim no. 4754 dan redaksi ini ada dalam Shahih al-Bukhari)Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,
أن امرأة وجدت في بعض مغازي رسول الله صلى الله عليه وسلم
مقتولة . فأنكر رسول الله صلى الله عليه وسلم قتل النساء والصبيان
>> رواه البخاري ومسلم
” Sesungguhnya pernah ada seorang perempuan yang terbunuh pada salah satu peperangan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengingkari (menolak dan tidak membenarkan) pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak.” (HR. Al-Bukhari (2851) Muslim (4645))Dan dalam riwayat lain,
وفي رواية لهما ( وجدت امرأة مقتولة في بعض تلك المغازي . فنهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن قتل النساء والصبيان
” Ada seorang perempuan yang terbunuh pada salah satu peperangan tersebut. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak.” (HR. Al-Bukhari Muslim (4646))Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,
كان غلام يهودي يخدم النبي صلى الله عليه وسلم فمرض ،
فأتاه النبي صلى الله عليه وسلم يعوده ، فقعد عند رأسه ، فقال له : أسلم .
فنظر إلى أبيه وهو عنده ، فقال له : أطع أبا القاسم صلى الله عليه وسلم ،
فأسلم ، فخرج النبي صلى الله عليه وسلم وهو يقول : الحمد لله الذي أنقذه من
النار >> رواه البخاري
” Dahulu ada seorang anak Yahudi yang senantiasa melayani (membantu) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian ia sakit. Maka, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendatanginya untuk menjenguknya, lalu beliau duduk di dekat kepalanya, kemudian berkata, ” Masuk Islam-lah!” Maka anak Yahudi itu melihat ke arah ayahnya yang ada di dekatnya, maka ayahnya berkata, ‘Taatilah Abul Qasim (Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam).” Maka anak itu pun masuk Islam. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam keluar seraya bersabda, ” Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari Neraka.”” [Shahih Bukhari, No. 1356, 5657]Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
من قتل نفسا معاهدا لم يرح رائحة الجنة ، وإن ريحها ليوجد من مسيرة أربعين عاما . رواه البخاري
”Barang siapa yang membunuh seorang kafir Mu’ahad tidak akan
mencium aroma Surga, padahal aroma Surga sungguh didapatkan dari jarak
sejauh empat puluh tahun perjalanan.” (HR. al-Bukhari)Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata,
قيل : يا رسول الله ! ادع على المشركين . قال ” إني لم أبعث لعانا . وإنما بعثت رحمة “. رواه مسلم
Dikatakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ”Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam! Doakanlah keburukan (laknatlah) atas kaum musyrikin.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ” Sesungguhnya aku diutus bukan sebagai pelaknat, namun aku diutus sebagai rahmat (pembawa kasih sayang).” (HR. Muslim)Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata,
كنت أدعو أمي إلى الإسلام وهي مشركة . فدعوتها يوما
فأسمعتني في رسول الله صلى الله عليه وسلم ما أكره . فأتيت رسول الله صلى
الله عليه وسلم وأنا أبكي . قلت : يا رسول الله ! إني كنت أدعو أمي إلى
الإسلام فتأبى علي . فدعوتها اليوم فأسمعتني فيك ما أكره . فادع الله أن
يهدي أم أبي هريرة . فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” اللهم ! اهد أم
أبي هريرة ” فخرجت مستبشرا بدعوة نبي الله صلى الله عليه وسلم . فلما جئت
فصرت إلى الباب . فإذا هو مجاف . فسمعت أمي خشف قدمي . فقالت : مكانك ! يا
أبا هريرة ! وسمعت خضخضة الماء . قال فاغتسلت ولبست درعها وعجلت عن خمارها .
ففتحت الباب . ثم قالت : يا أبا هريرة ! أشهد أن لا إله إلا الله ، وأشهد
أن محمدا عبده ورسوله . قال فرجعت إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم ،
فأتيته وأنا أبكي من الفرح . قال قلت : يا رسول الله ! أبشر قد استجاب الله
دعوتك وهدى أم أبي هريرة . فحمد الله وأثنى عليه وقال خيرا . قال قلت : يا
رسول الله ! ادع الله أن يحببني أنا وأمي إلى عبادة المؤمنين ، ويحببهم
إلينا . قال فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” اللهم ! حبب عبيدك هذا –
يعني أبا هريرة – وأمه إلى عبادك المؤمنين . وحبب إليهم المؤمنين ” فما خلق
مؤمن يسمع بي ، ولا يراني ، إلا أحبني .. رواه مسلم
” Dahulu aku senantiasa mengajak ibuku agar masuk Islam, saat itu dia
adalah wanita musyrik. Pada suatu hari aku mengajaknya, namun dia
justru memperdengarkan (berkata) kepadaku tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sesuatu yang tidak aku sukai. Maka aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
dalam keadaan menangis, lalu aku berkata, ” Wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku terus-menerus mengajak ibuku masuk Islam, lalu dia
menolakku. Kemudian pada hari ini aku mengajaknya untuk itu, namun dia
justru memperdengarkan kepadaku mengenai dirimu sesuatu yang tidak aku
sukai. Maka doakanlah kepada Allah agar memberikan petunjuk kepada ibu
Abu Hurairah.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
berdoa: ” Ya Allah, berilah hidayah kepada ibu Abu Hurairah” Kemudian
aku keluar dengan perasaan gembira karena do’a Nabiyullah shallallahu ‘alaihi wasallam
tersebut. Ketika sampai rumah, lalu aku melihat ke pintu ternyata aku
dapati pintu rumah sedikit terbuka, sehingga ibuku mendengar langkah
kedua kakiku, lalu dia berkata:” Tetaplah di tempatmu wahai Abu
Hurairah.”. Lalu aku mendengar suara gemericik air. Abu Hurairah
berkata:“ Ternyata dia mandi lalu mengenakan pakaian rumahnya dan
bergegas memakai kerudungnya, lalu membukakan pintu. Kemudian dia
berkata:” Wahai Abu Hurairah, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya.”. Abu Hurairah berkata:“ Aku pun kembali menemui Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, aku menemui beliau sambil
menangis karena bahagia.” Kemudian aku berkata:” Wahai Rasulullah,
bergembiralah, sesungguhnya Allah telah mengabulkan doa anda dan
memberikan hidayah (petunjuk) kepada ibu Abu Hurairah.” Maka beliaupun
memuji Allah, menyanjung-Nya dan mengucapkan kata-kata yang baik. Abu
Hurairah berkata, “Aku berkata:” Wahai Rasulullah, berdoalah kepada
Allah agar menjadikan aku dan ibuku dicintai oleh hamba-hamba-Nya yang
beriman dan agar Allah membuat kami pun mencintai mereka.” Abu Hurairah
berkata:“ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa:”
Ya Allah, jadikanlah kedua hambamu ini –yakni, Abu Hurairah- dan ibunya
sebagai orang yang dicintai oleh hamba-hamba-Mu yang beriman dan
jadikanlah keduanya mencintai orang-orang yang beriman.” Maka sejak itu
tidaklah ada seorang mukmin yang tercipta dan mendengar tentang diriku
atau melihatku melainkan pasti mencintaiku.” (HR. Muslim dalam Kitab Fadha’il as-Shahabah)Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
قدم طفيل بن عمرو الدوسي وأصحابه ، على النبي صلى الله
عليه وسلم فقالوا : يا رسول الله ، إن دوسا عصت وأبت ، فادع الله عليها ،
فقيل : هلكت دوس ، قال : ( اللهم اهد دوسا وأت بهم ) رواه البخاري
”Thufail bin ‘Amr ad-Dausi dan para Shahabatnya datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu mereka berkata, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
sesugguhnya suku Daus ingkar dan enggan (masuk Islam), maka doakanlah
keburukan atas mereka.” Ada yang mengatakan, ”Celakahlah Daus.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa, ”Ya Allah berilah hidayah kepada suku Daus dan datangkanlah mereka (dalam keadaan Islam).”Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya para Shahabat berkata,
يا رسول الله ! أحرقتنا نبال ثقيف ، فادع الله عليهم . فقال : اللهم اهد ثقيفا >> رواه الترمذي بسند صحيح
”Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, panah-panah Bani Tsaqif menyerang kami, doakanlah keburukan atas mereka. ”Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Ya Allah berilah hidayah kepada Bani Tsaqif.” (HR. at-Tirmidzi dengan sanad shahih)Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan tentang kasih sayang beliau terhadap manusia dan makhluk lainnya.
Sumber: Gambaran dari Kasih Sayang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, karya Dr. Muhammad bin ‘Adnan as-Saman. Diterjemahkan oleh Abu Yusuf Sujono/Alsofwah
Publish ulang dengan sedikit edit tatabahasa dari tim
0 komentar:
Posting Komentar