Kisah Sang Pemilik Kunci Ka'bah
Allah S.W.T. berfirman tentang sebuah kejadian yang sangat mengharukan.
Ketika Rasulullah S.A.W. dan pasukan Muslim menaklukkan kota Makkah,
mereka masuk ke dalam kota Makkah Mukarramah. Kemudian Rasulullah S.A.W.
dan pasukan Muslim menuju Ka’bah. Ternyata pintunya terkunci dan kunci
itu dipegang oleh Ustman ibn Talha R.A.,
Ustman ibn Talha bukan seorang muslim pada waktu itu. Dia mengunci pintu Ka’bah dan bersembunyi. Jadi ketika Rasulullah S.A.W. memasuki Makkah, mayoritas penduduk Mekkah langsung memeluk Islam seiring beliau memasukinya. Ketika Rasulullah S.A.W. meminta kunci Ka’bah, orang-orang memberitahu bahwa kuncinya dipegang Ustman ibn Talha R.A. dan ternyata dia bersembunyi di atas atap Ka’bah.
Ali R.A. berkata padanya “Ya Ustman berikan kami kuncinya, Muhammad S.A.W. yang meminta kuncinya.”
Dia berkata “Ya Muhammad, jika aku percaya bahwa kau memang seorang rasul maka aku akan membuka pintunya dari dulu, sedangkan aku tidak percaya kau seorang rasul, jadi aku tidak akan membukakannya.”
Kemudian Ali R.A. merebut kuncinya dari Utsman ibn Talha R.A. dan membuka pintu Ka’bah. Kemudian Rasulullah S.A.W. memasukinya dan mengerjakan shalat 2 raka’at di dalamnya.
Abbas ibn Abd Al-Muttalib R.A. (paman Nabi Muhammad S.A.W.) ada di sana, dan dia memberitahu Rasulullah S.A.W. “Ya Rasulullah, kau tahu bahwa keluarga kita yang punya wewenang dalam mempersiapkan air dan memuaskan dahaga para jamaah haji. Jadi jika kau memberikan kuncinya pada kami, maka kami punya 2 kehormatan, yang pertama adalah mempersiapkan air dan yang kedua adalah membuka dan mengunci pintu Ka’bah ketika diperlukan.”
Tiba-tiba Jibril A.S. datang membawa wahyu di dalam Ka’bah. Subhanallah! Ayat ini diwahyukan di dalam Ka’bah.
Ayat ini menandakan bahwa Rasulullah S.A.W. harus mengembalikan kuncinya kepada Ustman ibn Talha R.A. Jadi Rasulullah S.A.W. langsung berdiri dan memberikan kuncinya kepada Ali ibn Abi Thalib R.A. seraya bersabda “Pergilah kepada Ustman ibn Talha dan kembalikan kuncinya, dan minta maaflah kepadanya karena kau telah merebut kuncinya.”
Kemudian Ali R.A. kembali kepada Ustman ibn Talha R.A. dan berkata “Ya Ustman, ini kuncinya dan kami mohon maaf karena telah merebut kuncinya darimu.”
Ustman ibn Talha R.A. terkejut mendengarnya “Ya Ali, beberapa saat yang lalu kau begitu kasar padaku, sekarang kau begitu rendah hati, ada apa?”
Dia berkata “Wallahi, Ya Ustman! Allah telah mewahyukan ayat yang berkaitan denganmu. Allah berfirman ‘Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.’Karena itulah kunci ini dikembalikan padamu.’”
Ustman ibn Talha R.A. langsung mengucapkan: “Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Allah itu satu dan Muhammad S.A.W. adalah Rasul Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Kalian tahu apa yang terjadi? Jibril A.S. datang membawa wahyu lagi, kali ini tidak dalam bentuk ayat tapi dalam bentuk instruksi kepada Muhammad S.A.W.,
“Ya Muhammad, katakan kepada Ustman ibn Talha R.A. bahwa kunci Ka’bah akan selalu berada dalam genggaman keluarga dan keturunannya hingga hari kiamat.”
Wallahi, para pembaca! Sampai saat ini kunci Ka’bah masih dalam genggaman keluarga Ustman ibn Talha R.A., dan dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang terkenal.
Kalau kalian mengunjungi Arab Saudi sekarang, kalian akan melihat bahwa keluarganya dijaga ketat oleh para polisi dan pemerintah Arab Saudi, inilah KEKUATAN WAHYU dari Al-Qur’an! Inilah kisah Ustman ibn Talha R.A., inilah bukti kebenaran Islam, apakah ada sesuatu yang dapat menandinginya?
Maha Suci Allah, Yang Maha Tinggi. Sebuah mukjizat yang bertahan sampai sekarang. Semoga Allah S.W.T. meridhoi kita dan membuat kita dapat menunaikan ibadah haji dan melihat Ka’bah. Semoga Allah S.W.T. meridhoi kita. Aamiin.
Ustman ibn Talha bukan seorang muslim pada waktu itu. Dia mengunci pintu Ka’bah dan bersembunyi. Jadi ketika Rasulullah S.A.W. memasuki Makkah, mayoritas penduduk Mekkah langsung memeluk Islam seiring beliau memasukinya. Ketika Rasulullah S.A.W. meminta kunci Ka’bah, orang-orang memberitahu bahwa kuncinya dipegang Ustman ibn Talha R.A. dan ternyata dia bersembunyi di atas atap Ka’bah.
Ali R.A. berkata padanya “Ya Ustman berikan kami kuncinya, Muhammad S.A.W. yang meminta kuncinya.”
Dia berkata “Ya Muhammad, jika aku percaya bahwa kau memang seorang rasul maka aku akan membuka pintunya dari dulu, sedangkan aku tidak percaya kau seorang rasul, jadi aku tidak akan membukakannya.”
Kemudian Ali R.A. merebut kuncinya dari Utsman ibn Talha R.A. dan membuka pintu Ka’bah. Kemudian Rasulullah S.A.W. memasukinya dan mengerjakan shalat 2 raka’at di dalamnya.
Abbas ibn Abd Al-Muttalib R.A. (paman Nabi Muhammad S.A.W.) ada di sana, dan dia memberitahu Rasulullah S.A.W. “Ya Rasulullah, kau tahu bahwa keluarga kita yang punya wewenang dalam mempersiapkan air dan memuaskan dahaga para jamaah haji. Jadi jika kau memberikan kuncinya pada kami, maka kami punya 2 kehormatan, yang pertama adalah mempersiapkan air dan yang kedua adalah membuka dan mengunci pintu Ka’bah ketika diperlukan.”
Tiba-tiba Jibril A.S. datang membawa wahyu di dalam Ka’bah. Subhanallah! Ayat ini diwahyukan di dalam Ka’bah.
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. An-Nisaa’:58)
Ayat ini menandakan bahwa Rasulullah S.A.W. harus mengembalikan kuncinya kepada Ustman ibn Talha R.A. Jadi Rasulullah S.A.W. langsung berdiri dan memberikan kuncinya kepada Ali ibn Abi Thalib R.A. seraya bersabda “Pergilah kepada Ustman ibn Talha dan kembalikan kuncinya, dan minta maaflah kepadanya karena kau telah merebut kuncinya.”
Kemudian Ali R.A. kembali kepada Ustman ibn Talha R.A. dan berkata “Ya Ustman, ini kuncinya dan kami mohon maaf karena telah merebut kuncinya darimu.”
Ustman ibn Talha R.A. terkejut mendengarnya “Ya Ali, beberapa saat yang lalu kau begitu kasar padaku, sekarang kau begitu rendah hati, ada apa?”
Dia berkata “Wallahi, Ya Ustman! Allah telah mewahyukan ayat yang berkaitan denganmu. Allah berfirman ‘Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.’Karena itulah kunci ini dikembalikan padamu.’”
Ustman ibn Talha R.A. langsung mengucapkan: “Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Allah itu satu dan Muhammad S.A.W. adalah Rasul Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Kalian tahu apa yang terjadi? Jibril A.S. datang membawa wahyu lagi, kali ini tidak dalam bentuk ayat tapi dalam bentuk instruksi kepada Muhammad S.A.W.,
“Ya Muhammad, katakan kepada Ustman ibn Talha R.A. bahwa kunci Ka’bah akan selalu berada dalam genggaman keluarga dan keturunannya hingga hari kiamat.”
Wallahi, para pembaca! Sampai saat ini kunci Ka’bah masih dalam genggaman keluarga Ustman ibn Talha R.A., dan dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang terkenal.
Kalau kalian mengunjungi Arab Saudi sekarang, kalian akan melihat bahwa keluarganya dijaga ketat oleh para polisi dan pemerintah Arab Saudi, inilah KEKUATAN WAHYU dari Al-Qur’an! Inilah kisah Ustman ibn Talha R.A., inilah bukti kebenaran Islam, apakah ada sesuatu yang dapat menandinginya?
Maha Suci Allah, Yang Maha Tinggi. Sebuah mukjizat yang bertahan sampai sekarang. Semoga Allah S.W.T. meridhoi kita dan membuat kita dapat menunaikan ibadah haji dan melihat Ka’bah. Semoga Allah S.W.T. meridhoi kita. Aamiin.
Kebenaran Yang sesungguhnya adalah Firman Allah yang memberikan Petunjuk Kepastian Jalan(Peta/Road Map)Menuju ke Sorga, Karena Allah yang mempunyai Sorga,Allah sebagai Tuan Rumah di Sorga yang mempunyai Otoritas Tertinggi Pasti sangat2 Bisa memberikan Petunjuk Kebenaran Dan Jalan Kepastian Menuju Sorga, karena yang Menunjukan adalah Tuan Rumah Yaitu Allah sendri Melalui Firmannya, Bukan sekedar Kunci,itu di Keraton Jogja Abdi dalem yang memegang Kunci keraton semenjak abad ke 16 sampai sekarang ya keluarga Yang sama sampai sekarang, jadi kunci tersebut di pegang secara turun temurun Oleh keluarga yang sama yang dipercaya oleh pihak Keraton, apa Istimewanya?? Ok trims
BalasHapus