RSS
Facebook
Twitter

Jumat, 26 September 2014

Jenis-Jenis Pupuk untuk Aglaonema

1. Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan, seperti kerbau, sapi, kambing, babi, ayam, dan kelelawar. Perlu diketahui pupuk kandang tersebut harus sudah diuraikan dengan sempurna oleh jasad renik. Dari keenam pupuk yang berasal dari kotoran hewan tersebut, pupuk dari kotoran kelelawar atau yang disebut dengan guano memiliki kandungan N, P, dan K paling tinggi. Unsur N yang tinggi ini sangat baik untuk tanaman hias daun. Jumlah atau dosis pupuk kandang adalah sekitar 10% dari media tanam.

2. Humus

Humus adalah sisa-sisa dari tumbuhan, baik berupa daun, batang, maupun akar yang membusuk atau melapuk secara alami dengan bantuan mikroorganisme dan suhu atau cuaca di atastanah. Humus yang kita dapatkan ada yang sudah hancur atau halus dengan warna kehitaman, ada pula yang masih kasar (terdapat potongan-potongan batang dan ranting pohon) berwarna kecoklatan. Humus ini bermanfaat untuk menggemburkan media sekaligus sebagai pengganti pakis (paku-pakuan) yang menurut undang-undang dilarang digunakan dan telah masuk daftar CITES. Dosis humus yang dibutuhkan aglaonema adalah 30-40% dari media tanam.

3. Kompos

Kompos adalah sisa-sisa tumbuhan baik berupa daun, batang, maupun akar; rumput; alang-alang; seta sampah organik dan kotoran hewan yang disusun berlapis-lapis, sehingga suhunya menjadi hangat. Tumpukan bahan tersebut selanjutnya diuraikan oleh mikroorganisme tertentu, sehingga terjadi penghancuran dan warnanya menjadi kehitaman. Jika kompos ini digunakan, berarti humus dan pupuk kandang tidak diperlukan lagi. Dosis kompos yang dibutuhkan adalah 30-40% dari media tanam.

4. Pupuk Buatan atau Pupuk Anorganik

Pupuk buatan atau anorganik adalah semua jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik menggunakan bahan kimia anorganik dengan isi dan kadar yang beragam. Keuntungan menggunakan pupuk ini adalah takaran yang diberikan bisa pas benar atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pemupukan menggunakan pupuk buatan sering dilakukan di rumah-rumah kaca modern. Di sini pupuknya diukur dengan pas dan diberikan secara otomatis menggunakan sprayer otomatis pula. Dosis pupuk buatan atau anorganik untuk aglaonema adalah 1 cc per liter air.

5. Hormon

Hormon tanaman berbentuk cairan berwarna hijau bening yang mengandung bahan aktif sitokinin. Bahan tersebut bermanfaat untuk meningkatkan fotosintesis tanaman. Jika hormon ini diberikan kepada tanaman, tanaman akan tumbuh dan berkembang lebih cepat, warna hijau daunnya (klorofil) lebih gelap, serta penyerapan terhadap zat hara yang diberikan berlangsung lebih cepat dan lebih banyak. Salah satu contoh merk hormon tanaman tersebut adalah Novelgro. Dosis Novelgro yang dianjurkan adalah 1 cc per liter air dan diberikan satu bulan sekali. Contoh lain adalah vitamin B1 yang berfungsi merangsang pertumbuhan akar pada awal penanaman dengan dosis ideal 1 cc per liter air.

6. Perangsang Pertumbuhan

Zat perangsang pertumbuhan merupakan suatu bahan berbentuk cairan berwarna hitam pekat menyerupai hormon. Bahan ini berfungsi merangsang pertumbuhan akar tanaman agar lebih cepat dan banyak, mengaktifkan penyerapan unsur hara, serta mempercepat tumbuhnya kuncup-kuncup tanaman. Contoh zat perangsang pertumbuhan ini adalah Atonik. Dosis perangsang pertumbuhan yang dibutuhkan aglaonema sekitar dua tetes per liter air (penetesan menggunakan pipet yang bisa dibeli di apotik dengan takaran 20 tetes sama dengan 1 cc).

7. Pupuk Unsur Mikro

Pupuk unsur mikro adalah suatu bahan berbentuk cairan berwarna cokelat kehitaman yang mengandung bermacam-macam unsur mikro yang dibutuhkan tanaman. Pupuk ini bermanfaat untuk menyempurnakan warna daun dan bunga tanaman. Salah satu contoh merk pupuk ini adalah Metalik. Dosis Metalik yang disarankan sekitar dua tetes per liter air (penetesan menggunakan pipet yang bisa dibeli di apotek dengan takaran 20 tetes sama dengan 1 cc).








http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-pupuk-untuk-aglaonema.html

0 komentar:

Posting Komentar