Fosil Naga
Penemuan lainnya terjadi di Provinsi di dekat sebuah desa di Fuyuan,
China baratdaya pada tanggal 22 Januari 2007. Penduduk setempat
menemukan fosil naga berukuran kecil yang telah melekat pada lempengan
batu di dalam sebuah gua di atas sebuah bukit.
Para petani di desa itu telah melakukan penggalian fosil sejak tahun
2000 untuk mencari “sisa-sisa” dari legenda naga karena terinspirasi
oleh penemuan naga yang dipamerkan di Guizhou. Para petani melakukan itu
untuk menambah penghasilan dengan menjual fosil tersebut kepada para
peneliti.
Sebelumnya, untuk membuktikan keberadaan naga itu, para arkeolog China
melakukan ekskavasi sejak tahun 1983 di beberapa lokasi yang diyakini
pernah ditinggali oleh peradaban China kuno. Ekskavasi pertama dilakukan
di sekitar DesaNiuheliang, di kaki Gunung Merah (Red Mountain). Tepatnya, berada di lokasi lembah Sungai Liachoe.
Dari beberapa temuan membuktikan, bahwa di daerah ini pernah ditinggali
sebuah peradaban kuno yang cukup maju ribuan tahun silam.
Pada penggalian pertama, para arkeolog menemukan dua potongan batu giok
berbentuk seekor naga. Giok naga ini diukir secara halus, berwarna hijau
transparan. Penemuan pertama ini, menurut para arkeolog sangat
berharga. Dari bukti itu terlihat peradaban ribuan tahun silam memang
sudah mengenal budaya ukiran yang sangat halus dan tak kalah indah
dengan hasil pahatan zaman sekarang
Penggalian hingga tahun 2003 itu melibatkan puluhan arkeolog dari
Research Institute of Lioning Province, dan telah menyelesaikan
pekerjaan pada 16 situs. Mereka mengaduk-aduk situs pada areal 1.576
meter persegi. Menggali enam kuburan kuno yang diduga adalah kuburan
para pimpinan masa itu.
Penggalian Fosil
Penggalian Fosil
Penggalian Fosil
Dari hasil penggalian itu, ditemukan 479 potong bukti-bukti yang
mengarah tentang keberadaan ular naga, dalam bentuk fosil rahang dan
bagian tubuh lainnya yang diduga merupakan bagian tubuh dari seekor ular
besar. Termasuk tiga potong patung naga yang terbuat dari batu giok
halus, yang ditemukan dari kuburan kuno. Konon temuan giok patung naga
itu, hampir sama dengan temuan hasil ekskavasi di Desa Sanxingtala pada
tahun 1970. Desa ini masuk dalam wilayah Kota Cipeng di Monggolia Dalam.
Profesor So Bingqi, seorang arkeolog terkenal di China dan merupakan
Ketua Asosiasi Arkeolog Cina mengungkapkan, temuan terbaru itu masih
harus diteliti lebih jauh. Terutama dengan uji karbon, untuk menentukan
umur binatang purba itu dan merekonstruksi seluruh bentuk fisiknya.
Penggalian dilakukan lebih dalam lagi, untuk mencari bagian fosil
lainnya yang bisa membuktikan, apakah fosil itu merupakan binatang
melata biasa atau memang seekornaga yang diduga hidup lebih muda
beberapa ribu tahun dari zaman binatang purba Dinosaurus, T-Rex,
Brontosaurus dan binatang-binatang purba lainnya.
Namun dari ukuran tubuh, yang bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan sejenis dinosaurus, diduga kuat temuan itu memang adalah sejenis ular pemangsa. Karena terlihat dari taringnya yang sangat tajam yang mengarah ke dalam, seperti halnya pada binatang pemangsa lainnya yang ditemukan lebih dahulu seperti T-Rex.
Namun dari ukuran tubuh, yang bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan sejenis dinosaurus, diduga kuat temuan itu memang adalah sejenis ular pemangsa. Karena terlihat dari taringnya yang sangat tajam yang mengarah ke dalam, seperti halnya pada binatang pemangsa lainnya yang ditemukan lebih dahulu seperti T-Rex.
Nenek Moyang Ular
Penelitian di sekitar lembah Sungai Liachoe terus
dilanjutkan para arkeolog, untuk menentukan apakah temuan ini hanya
satu-satunya bukti atau masih ada yang lain. Ternyata dugaan dari para
arkeolog itu tidak sia-sia, penggalian di “Red Mountain Goddes”,
ternyata ditemukan bukti lainnya yang saling mendukung. Temuan serupa
di lokasi ini, menemukan beberapa bukti lain yang menguatkan keberadaan
naga itu.
Baik arkeolog Bingqi maupun Daahun, anggota Tim Kerja pencari bukti
keberadaannaga itu menyimpulkan, ular yang selama ini dimitoskan itu
memang ada. Hanya apakah bentuknya memang sempurna, seperti nagayang
digambarkan dalam bentuk patung seperti di biara atau hanya ular purba
biasa? Semua itu masih dalam tanda tanya. Para arkeolog masih mencari
bukti-bukti lain, dan merekonstruksinya secara sempurna.
Untuk sementara, mereka berhasil merekonstruksi temuan fosil itu adalah
sejenis binatang ular purba. Hal ini terlihat jelas, dari kerangka
kepala yang mengarah pada sebuah kerangka ular. Namun masih belum
sempurna, karena beberapa bagian lain yang diduga berupa tulang rawan
bentuknya masih samar-samar. Tapi semua arkeolog meyakini, fosil itu
adalah fosil naga, nenek moyang ular-ular sekarang.
Mengenai keraguan bentuk naga sebenarnya, untuk sementara mereka sepakat
gambaran patung-patung naga yang dibuat sejak ribuan tahun lalu, diduga
kuat itu mewakili bentuk ular naga sebenarnya meski bukti-bukti
pendukungnya masih dideteksi.
Mereka juga setuju bahwa gambaran yang ditemukan dalam bentuk patung
giok naga(patung dari hancuran emas dan perungu, diperkirakan berumur
8.000 tahun lebih) merupakan gambaran bentuk asli dari naga yang kini
tinggal fosilnya.
Pada akhirnya bukti-bukti bahwa naga pernah ada, layak didukung dengan
harapan hendaknya hewan ini wakil dari wujud kebaikan. Sebab bukan tidak
mungkin, pemujaan Bangsa China maupun bangsa lainnya dikarenakan suatu
hal baik yang pernah dilakukan oleh naga atau “ hewan sejenis ular
besar” kepada manusia di masa-masa lampau.
Bangsa dan Negara yang Memiliki Kisah Naga :
- China : disebut Long, berbentuk ular dengan empat kaki yang berkuku
- Vietnam : disebut Rong
- Jepang : disebut Ryu, memiliki tiga kuku tajam
- Korea : disebut Yong ( naga langit) , Yo (naga laut) dan Kyo (naga gunung)
- Siberian : disebut Yilbegan – India : dikenali Vyalee dan banyak diukir di kuil Selatan India.
- Germanic/Scandinavian : disebut Lindworm, berbentuk ular besar yang berkaki dua.
- Wales : disebutY Ddraig Goch, naga merah yang tertera pada bendera negeri itu.
- Hungarian : disebut Zomok, berbentuk ular yang tinggal dalam paya dan seringmemangsa khinzir atau biri-biri. Sárkánykígyó, berbentuk ular berkepak. Sárkány, naga berbentuk manusia yang memiliki banyak kepala.
- Slavic : disebut Zmey, Zmiy dan Zmaj , menyerupai naga Eropa tetapi memiliki banyak kepala, dapat menyemburkan api.
- Romanian
: disebut Balaur, memiliki sirip, berukuran besar dan berkepala banyak.
Chuvash: disebut Vere Celen, Amerika- Meso-amerika:
disebutAmphitere,Inca: disebut Amaru, Brasil: dikenali sebagai Boi-tata.
http://radiksacepek28.wordpress.com/cerita-legenda-yang-mendunia/sejarah-binatang-naga-dan-penemuan-fosil/
0 komentar:
Posting Komentar