Ulas Buku: Blue Ocean Strategy
Kali ini saya akan membahas sebuah buku tentang strategi bisnis. Judul bukunya memang unik: Blue Ocean Strategy atau
kalau diterjemahkan menjadi “Strategi Samudra Biru” yang ditulis oleh
W. Chan Kim dan Renee Mauborgne. Judulnya unik memang. Buku ini membawa
kita kembali kepada betapa pentingnya inovasi itu. Saya akan membahas
tentang apa saja yang saya dapatkan setelah membaca buku ini. Langsung
saja kita simak selengkapnya…..
Dalam buku ini, kita diajak untuk meraih ruang pasar tanpa pesaing
sehingga kita leluasa mengambil pasar tersebut. Dalam bisnis, tidak ada
yang namanya kekal abadi. Bisnis bertahan karena inovasi dan bisnis
tersebut akan hancur karena ada pebisnis lain yang lebih inovatif.
Contoh yang paling terlihat adalah dalam dunia ponsel. Ternyata Nokia,
sebuah merk ponsel yang sangat terkenal dan diprediksi sangat sulit
untuk dikalahkan, ternyata kalah oleh Blackberry. Begitu pula dengan
Blackberry yang dikalahkan oleh iPhone. Dan bukan tidak mungkin lagi
iPhone akan jatuh.
Sebuah trend memang tidak akan bertahan lama. Jika pasar sudah jenuh,
perusahaan yang inovatif menciptakan trend baru. Kemudian semuanya
meninggalkan trend lama dan beralih kepada trend baru tersebut.
Dalam bisnis ada dua “samudra”, yaitu samudra merah dan samudra biru.
Perusahaan yang terombang-ambing samudra merah adalah perusahaan yang
selalu mengikuti trend yang ada. Padahal trend tersebut sudah disesaki
oleh banyak pesaing. Sehingga sangat sulit untuk sukses. Berbeda dengan
perusahaan yang terombang-ambing samudra biru, mereka justru
meninggalkan trend dan membuat trend baru. Sehingga tidak ada pesaing
sama sekali disana.
Cara lain untuk menuju strategi ini adalah dengan membuat orang membeli
produk yang sama sekali tidak pernah terpikirkan untuk mereka beli.
Contohnya adalah pada usaha minuman anggur. Kita pasti sudah tahu bahwa
tidak semua orang suka dengan minuman anggur karena dapat memabukkan.
Sementara pangsa pasar minuman anggur sudah banyak direbut sehingga
sangat sulit untuk mendapatkan 5% pangsa pasar. Namun, sebuah perusahaan
minuman anggur melakukan cara yang amat berbeda. Dia tidak mencari
pangsa pasar para peminum anggur yang sangat sesak itu, tetapi dia
membuat pangsa pasar baru tanpa pesaing yaitu orang yang tidak suka
anggur. Cara menarik mereka adalah dengan membuat minuman anggur yang
ringan dan mudah diminum oleh setiap orang. Ternyata orang yang
menikmati minuman anggur ringan tersebut sangat banyak bahkan melebihi
orang yang menyukai minuman anggur biasa.
Cara ketiga yang saya dapatkan dari buku ini adalah dengan berani
mengubah strategi bisnis. Anda harus berani dan mampu menentukan apa
poin yang perlu ditambah, dikurangi, diciptakan, dan dihapus. Contohnya
adalah pada perusahaan pemangkas rambut di Jepang. Kebanyakan
pelayanannya sangat bertele-tele sehingga sangat menghabiskan banyak
waktu dan harganya mahal. Pelanggan biasanya diberikan handuk panas,
pijatan, teh, dll. Sedangkan QB House—salah satu perusahaan pemangkas
rambut—melakukan strategi yang berbeda. Mereka menghapus seluruh
pelayanan yang bertele-tele. Sehingga QB House dapat menurunkan biaya
dan meningkatkan kecepatan dalam bercukur. Selain itu, QB House juga
melakukan penambahan poin yaitu dengan menciptakan teknologi sistem
“cuci udara” yang dapat membersihkan sisa cukuran tanpa harus keramas.
Penilaian saya terhadap buku ini adalah sangat luar biasa. Buku ini
mampu mengubah pemikiran para manajer yang pada umumnya selalu ingin
mengalahkan pesaing. Buku ini sangat bermanfaat bagi manajer, pengusaha,
dan para pebisnis.
0 komentar:
Posting Komentar