Wow, Penghasilan Pengemis Di Jakarta Lebih Besar Dari Manajer
Inilah
Penghasilan Pengemis di Jakarta, Dengan muka memelas mereka menyusuri
jalan-jalan Jakarta yang berdebu. Menadahkan tangan meminta sedekah.
Sebagian tampil dengan anggota tubuh tak lengkap, sebagian lagi membawa
bayi mungil yang dekil dalam gendongan. Penampilan para pengemis itu
mengundang iba. Selembar seribu atau dua ribuan dengan ikhlas direlakan
para dermawan untuk mereka.
Benarkah para pengemis yang setiap hari lalu lalang itu hidup menderita? Ternyata tidak semua.
Petugas
Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menemukan fakta mengejutkan. Dalam
sehari, pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 750
ribu hingga Rp 1 juta.
"Kalau yang
segitu biasanya didapat pengemis dengan tingkat kekasihanan yang sangat
sangat kasihan. Seperti pengemis kakek-kakek atau ibu-ibu yang mengemis
dengan membawa anaknya," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas
Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat ditemui di kantornya, Selasa
(25/6).
Kemudian,
lanjutnya, untuk pengemis dengan tingkat kasihan yang standar atau biasa
saja dalam sehari bisa mendapatkan sekitar Rp 450 ribu hingga Rp 500
ribu.
"Itu seperti anak-anak jalanan yang saat mengemis mengandalkan muka memelas," tuturnya.
Satu hari
Rp 1 juta, kalikan 30 hari. Pengemis ini bisa dapat Rp 30 juta per
bulan. Bermodal perkusi dari tutup botol, anak-anak jalanan mengantongi
Rp 12 juta lebih.
Maka
silakan bandingkan dengan gaji manajer di Jakarta. Penelusuran
merdeka.com, gaji manajer di Jakarta rata-rata berkisar Rp 12 hingga 20
jutaan. Gaji pemimpin cabang sebuah bank rata-rata Rp 16 juta. Sementara
Kepala Divisi Rp 20 juta.
Rata-rata butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi seorang profesional mencapai level manajer. Tak mudah mencapai posisi itu.
Untuk fresh
graduate atau sarjana yang baru lulus dan tak punya pengalaman kerja.
Kisaran gajinya Rp 2 juta hingga Rp 3,5 juta. Jika beruntung, ada
perusahaan yang mau memberi hingga di atas Rp 4 juta. Tapi sangat
jarang.
"Saya kerja
jadi teller di bank. Sudah lima tahun, paling bawa pulang Rp 4 juta.
Kaget juga dengar pengemis bisa dapet belasan sampai Rp 30 juta," kata
Rani, seorang pegawai bank pemerintah saat berbincang dengan
merdeka.com.
Luar biasa
memang. Gaji seorang manajer kalah oleh pengemis. Teller bank yang
selalu tampil cantik dan modis, gajinya hanya sepertiga anak jalanan
yang bermodal tampang memelas.
"Karena
pendapatan yang terbilang fantastis itulah, para pengemis enggan beralih
profesi. Cukup bermodal tampang memelas, tanpa skill apapun mereka bisa
dapat uang banyak dengan mudah," kata Miftahul Huda.
Dia
menambahkan maraknya pengemis dan gelandangan yang tersebar di Ibukota
disinyalir sudah teroganisir. Diduga ada sindikat yang mengatur kelompok
pengemis yang kerap mendrop mereka di suatu tempat untuk kemudian
'beroperasi' di wilayah yang telah ditentukan.
"Kita
pernah menelusuri ke kampung halamannya. Dan memang nyatanya mereka
punya rumah yang bisa dibilang lebih dari cukuplah di kampungnya itu.
Itu fakta yang kita dapatkan," jelas Miftahul.
Untuk itu, Miftahul mengimbau kepada masyarakat yang ingin memberikan sumbangan menyalurkan ke tempat yang tepat.
"Dengan
menyalurkan ke badan zakat yang resmi, akan disalurkan ke yang berhak
menerimanya. Dan secara otomatis ini mengurangi pengemis, karena tidak
ada yang mau memberi di jalan," tandasnya.
http://yafi20.blogspot.com/2013/09/wow-penghasilan-pengemis-di-jakarta.html
0 komentar:
Posting Komentar